Menurut laporan dari Kuala Lumpur ,bahwa meskipun pemerintah Malaysia sudah memberlakukan”Jam malam”di negara bagian Sabah serta mengerahkan pasukan bantuan ke negara bagian paling timur negara jiran itu,akan tetapi sejauh ini belum berhasil menjinakkan ratusan sipil bersenjata (angkatan bersenjata Kesultanan Sulu)yang sekarang bergerilya di hutan-hutan sekitar Lahad Datu,Sabah.
Mereka yang dipimpin oleh adik Sultan Sulu,Aghimuddin Kiram masih terus bergerilya sambil bertempur melawan aparat keamanan Kerajaan Malaysia .Sejak mereka mendapat gempuran dari aparat keamanan Malaysia di Desa Sendou,Lahad Datu ,Sabah samapai sekarang paling tidak sudah 27 orang tewas dan puluhan lainnya mengalami luka-luka.Menurut pihak kepolisian Malaysia,bahwa mereka telah kehilangan 7 personil keamanan diterjang timah panas rombongan Sulu tersebut.
Kelompok bersenjata dari Kesultanan Sulu Filipina selatan mendarat di Sabah pada tanggal 11 Februari 2013 untuk menuntut pemulihan wilayah teritorial mereka di Sabah,yang sejak tahun 1963 di serahkan Inggris kepada Malaysia.Rejim kolonial memang dimana-mana mereka meninggalkan “bom waktu” seperti yang dialkukan Inggris di Kalimantan.Sebelumnya perusahaan Inggris menyewa kawasan Sabah dari Kesultanan Sulu ,dan senantiasa membayar sewaaannya .Namun setelah Inggris hengkang dari sana seiring kemerdekaan Malaysia 31 Agustus 1957 wilayah tersebut diserahkan kepada Malaysia,karenanya Inggris sebenarnya bertanggung jawab terhadap konflik yang terjadi di Sabah sekarang .
Terkait masalah tersebut semestinya Kerajaan Inggris harus bertanggung jawab ,mereka telah melakukan kesalahan fatal dimasa alalu terhadap wilayah Kalimantan.Sebelum Sabah diserahkan oleh Inggris kepada Malaysia ,rejim monarchi itu menyewa kawasan Sabah dari Kesultanan Sulu yang berarti Inggris mengakui bahwa wilayah Sabah itu memang secara de facto dan de jure merupakan wilayah kekuasaan Kesultanan Sulu.Tetapi setelah kongkow terjadi kemudian Inggris menyerahkan wilayah Kesultanan Sulu itu kepada Malaysia,sebagai salah satu negara Commonwelth dibawah pimpinan Ratu Inggris .
Oleh sebab itu maka Kesultanan Sulu masih mengklaim Sabah itu sebagai wilayah teritorialnya yang sah,dan sejak tanggal 11 Februari lalu mereka mendarat di sebelah timur wilayah Sabah untuk memulihkan kekuasaan Kesultanan Sulu disana.Bentrokan sudah terjadi,korban sudah berjatuhan dan semakin banayak dari kedua belah pihak.Pemerintah Filipinan dan Malaysia sudah menyerukan kepada kedua pihak supaya menahan diri,tetapi sejauh ini seruan itu sepertinya angin lalunya saja.
Pasukan Malaysia terus menerus memburu mereka,yang menyebabkan kini ketegangan antara dua negara anggota ASEAN tersebut belum reda.Kemarin Menlu Filipina Alberto Del Rosario menemui pemerintah Malaysia di Kuala Lumpur,untuk minta rejim Malaysia pinpinan Najib Tun razak itu memberi toleransi maksimum kepada kelompok muslim dari Sulu tersebut.Akan tetapi sejauh ini belum ada keputusan pemerintah Malaysia terkait masalah tersebut.Semoga saja kedepan masalah itu bisa diselesaiakan secara damai,dan Inggris dalam hal ini perlu mendesak kedua pihak supaya mengentaskannya melalui dialog.
No comments:
Post a Comment