Thursday, March 7, 2013

sejarah sabah


Menurut laporan dari Kuala Lumpur ,bahwa  meskipun pemerintah Malaysia sudah memberlakukan”Jam malam”di negara bagian Sabah serta mengerahkan pasukan bantuan ke negara bagian paling timur negara jiran itu,akan tetapi sejauh ini belum berhasil menjinakkan ratusan sipil bersenjata (angkatan bersenjata Kesultanan Sulu)yang sekarang bergerilya di hutan-hutan sekitar Lahad Datu,Sabah.
Mereka yang dipimpin oleh adik Sultan Sulu,Aghimuddin Kiram masih terus bergerilya sambil bertempur melawan aparat keamanan  Kerajaan Malaysia .Sejak  mereka mendapat gempuran dari aparat keamanan Malaysia di Desa Sendou,Lahad Datu ,Sabah samapai sekarang paling tidak sudah 27 orang  tewas dan puluhan lainnya  mengalami luka-luka.Menurut pihak kepolisian Malaysia,bahwa mereka telah kehilangan 7 personil  keamanan diterjang timah panas  rombongan Sulu tersebut.
1362448863983167841
BBC-Indonesia
Kelompok  bersenjata dari Kesultanan Sulu Filipina selatan mendarat di Sabah pada tanggal 11 Februari 2013 untuk menuntut pemulihan  wilayah teritorial mereka di Sabah,yang sejak tahun 1963 di serahkan Inggris kepada Malaysia.Rejim kolonial memang dimana-mana mereka meninggalkan “bom waktu” seperti yang dialkukan Inggris di Kalimantan.Sebelumnya  perusahaan Inggris menyewa   kawasan Sabah dari Kesultanan Sulu ,dan senantiasa membayar sewaaannya .Namun  setelah Inggris hengkang dari sana seiring kemerdekaan Malaysia 31 Agustus 1957 wilayah tersebut diserahkan kepada Malaysia,karenanya Inggris sebenarnya bertanggung jawab terhadap konflik yang terjadi di Sabah sekarang .
Terkait masalah tersebut semestinya Kerajaan Inggris  harus bertanggung jawab ,mereka telah melakukan kesalahan fatal dimasa alalu terhadap  wilayah Kalimantan.Sebelum Sabah diserahkan oleh Inggris kepada Malaysia ,rejim monarchi itu menyewa  kawasan Sabah dari Kesultanan Sulu yang berarti Inggris mengakui bahwa wilayah Sabah itu memang secara de facto dan  de jure merupakan wilayah kekuasaan Kesultanan Sulu.Tetapi setelah kongkow terjadi kemudian Inggris menyerahkan  wilayah Kesultanan Sulu itu kepada Malaysia,sebagai salah satu negara Commonwelth dibawah pimpinan Ratu Inggris .
Oleh sebab itu maka  Kesultanan Sulu masih mengklaim  Sabah itu sebagai wilayah teritorialnya yang sah,dan sejak tanggal 11 Februari lalu mereka mendarat di sebelah timur wilayah Sabah untuk memulihkan kekuasaan Kesultanan Sulu disana.Bentrokan sudah terjadi,korban  sudah berjatuhan dan  semakin banayak dari kedua belah pihak.Pemerintah Filipinan dan Malaysia sudah menyerukan kepada kedua pihak supaya menahan diri,tetapi sejauh ini  seruan itu  sepertinya angin lalunya saja.
Pasukan  Malaysia terus menerus memburu mereka,yang menyebabkan  kini ketegangan antara dua negara anggota ASEAN tersebut belum reda.Kemarin Menlu Filipina  Alberto Del Rosario  menemui pemerintah Malaysia di Kuala Lumpur,untuk minta rejim  Malaysia pinpinan Najib Tun razak itu memberi toleransi maksimum kepada kelompok muslim dari Sulu tersebut.Akan tetapi sejauh ini belum ada keputusan pemerintah Malaysia terkait masalah tersebut.Semoga saja kedepan masalah itu bisa diselesaiakan secara damai,dan Inggris dalam hal ini perlu mendesak kedua pihak supaya mengentaskannya melalui dialog.

No comments:

Post a Comment