PERKEMBANGAN SEJARAH INDONESIA
- Jaman Purba Indonesia
Dalam mempelajarai Sejarah Indonesia, para ahli Sejarah mengadakan pembagian masa dalam Sejarah Indonesia yaitu :
-
Tahun 2000 sebelum masehi samapi tahun 400 disebut masa Indonesia purba.
-
Tahun 400 sampai tahun 1511 disebut masa kejayaan Nasional.
-
Tahun 1511 sampai tahun 1911 disebut masa Indonesia dalam hubungannya dengan dunia Barat.
-
Tahun 1911 sampai tahun 1945 disebut masa Indonesia Raya menentang penjajah Belanda dan Jepang.
-
Tahun 1945 sampai sekarang disebut masa Negara Kesatuan Republik Indonesia.
-
Masa Indonesia Purba / Jaman Purba Indonesia (2000 sebelum Masehi samapi tahun 400)
-
Nenek Moyang Kita Dan Negeri Asalnya.
-
Purba artinya kuno atau dahulu kala. Pada
tahun 2000 SM, Bangsa Australia yang bertempat tinggal di daerah Yunan
(Asia Tenggara), di hulu sungai Mehkong dan sungai Salwin berlayar dan
menghilir hingga sampai di Hindia Belakang.
Di tempat yang baru ini mereka masih
mempunyai keinginan lagi yaitu melanjutkan berlayar dengan memakai
perahu-perahu bercadik buatan sendiri. Mereka berlayar menuju ke Malaka,
Sumatera, Jawa, Bali Kalimantan yang akhirnya tersebarlah bangsa
Australia itu di seluruh kepulauan Indonesia.
Nenek moyang kita sudah mempunyai
kepercayaan dan adat istiadat sendiri serta mempunyai kebudayaan
sendiri. Sedikit demi sedikit mereka di Indonesia mengembangkan hal
tersebut
-
Kepercayaan Dan Adat Istiadat
Nenek moyang kita pada waktu itu sudah
mempunyai kepercayaan atau keyakinan dan adat istiadat sendiri. Dengan
kata lain mereka telah mengenal dan mempunyai agama sendiri. Mereka
mempunyai dua keyakinan yaitu :
-
Animisme,ialah suatu kepercayaan bahwa semua yang ada di alam raya ini mempunyai rokh (nyawa). Tegasnya : Kepercayaan terhadap adanya rokh pada setiap benda, baik benda hidup ataupun benda mati.
-
Dinamisme, ialah suatu kepercayaan akan adanya kekuatan ghaib /kesaktian :Misalnya : pada orang, binantang, atau pada benda-benda yang istimewa seperti : tombak, keris, dan lain-lain.
Nenek moyang kita sangat memuliakan dan memuja-muja rokh pada leluhurnya yang disebut “Hyang”.
Kecuali tiu mereka mempunyai adat istiadat bersaji, berkenduri
(selamatan). Mereka membuat patung yang menurut anggapan mereka patung
tersebut adalah tempat tinggal rokh leluhurnya.
Mereka berkeyakinan atau percaya bahwa
rokh para leluhurnya itu masih dapat membantu kepada anak cucu yang
masih hidup. Kepada rokh leluhurnya itu mereka dapat meminta bantuan
untuk mencapai kebahagiaan hidupnya di dunia.
Keyakinan atau kepercayaan itu sudah
seharusnya kita hilangkan sedikit demi sedikit. Sebab hanya kepada Tuhan
Yang Maha Esa sajalah kita berlindung dan memohon. Kita semua adalah
makhluk Tuhan yang akan kembali kepada-Nya, Tuhan adalah Pencipta Alam
Semesta dan Dialah Tuhan Yang Maha Kuasa.
No comments:
Post a Comment