Di pasaran terdapat berbagai jenis
resistor, dapat digolongkan menjadi dua macam ialah resistor tetap yaitu
resistor yang nilai tahanannya tetap dan ada yang bisa diaturatur dengan
tangan, ada juga yang perubahan nilai tahanannya diatur automatis oleh cahaya
atau oleh suhu.
Resistansi resistor biasanya
dituliskan dengan kode warna yang berbentuk budaran bundaran atau bisa juga
gelang warna. Adapun satuan yang digunakan adalah OHM (Ω). Kecuali besarnya
resistansi, suatu resistor ditandai dengan toleransinya, juga berupa gelang
warna yang dituliskan setelah tanda resistansi.
Parameter resistor berikutnya adalah
besarnya daya maksimum yang diperkenankan melewatinya. Mengenai daya maksimum
ini tidak diberikan tanda oleh pabriknya akan tetapi hanya dilihat dari
demensinya saja. Resistor ada yang mempunyai kemampuan 1/8 Watt, 1⁄4 Watt, 1⁄2
Watt, 1 Watt, 2 Watt, 5 Watt dan sebagainya.
Adapun kode warna untuk toleransi
adalah sebgai berikut :
1
persen = Cokelat
2
persen = Merah
5
persen = Emas
10
persen = Perak
Bahan pembuat resistor dapat
digunakan lilitan kawat tahanan atau dapat pula dengan karbon. Dengan lilitan
kawat tahanan, maka kecuali resistansi, juga akan memberikan sedikit
induktansi. Pada saat ini resistor yang menggunakan karbon sudah tidak banyak
terdapat di pasaran.
Nilai resistansi resistor jenis ini
dapat diatur dengan tangan, bila pengaturan dapat dilakukan setiap saat oleh
operator (ada tombol pengatur) dinamakan potensiometer dan apabila pengaturan
dilakukan dengan obeng dinamakan trimmer potensiometer (trimpot). Tahanan dalam
potensiometer dapat dibuat dari bahan carbon dan ada juga dibuat dari gulungan
kawat yang disebut potensiometer wirewound. Untuk digunakan pada voltage yang
tinggi biasanya lebih disukai jenis wirewound.
Nilai resistansi thermistor
tergantung dari suhu. Ada dua jenis yaitu NTC (negative temperature
coefficient) dan PTC (positive temperature coefficient). NTC resistansinya
kecil bila panas dan makin dingin makin besar. Sebaliknya PTC resistensi kecil
bila dingin dan membesar bila panas.
Ada lagi resistor jenis lain ialah
LDR (Light Depending Resistor) yang nilai resistansinya tergantung pada sinar /
cahaya.
Kapasitor dapat menyimpan muatan
listrik, dapat meneruskan tegangan bolak balik (AC) akan tetapi menahan
tegangan DC, besaran ukuran kekuatannya dinyatakan dalam FARAD (F). Dalam
radio, kapasitor digunakan untuk:
1.Menyimpan
muatan listrik
2.Mengatur
frekuensi
3.Sebagai
filter
4.Sebagai
alat kopel (penyambung)
Berbagai macam kapasitor digunakan
pada radio, ada yang mempunyai kutub positif dan negatif disebut polar . Ada
pula yang tidak berkutub, biasa di sebut non-polar. Kondensator elektrolit atau
elco dan tantalum adalah kondensator polar. Kondensator dengan solid dialectric
biasanya non polar, misalnya keramik, milar, silver mica, MKS (polysterene),
MKP (polypropylene), MKC (polycarbonate), MKT (polythereftalate) dan MKL
(cellulose acetate).
Disamping nilai kapasitansi,
kondensator mempunyai batas kemampuan tegangan (Work Voltage), ialah tegangan
maksimum yang diperbolehkan. Penulisan kapasitansi kapasitor masif biasanya
memakai code angka tiga digit dengan satuan pF, sedangkan pada elco angka
desimal.
Nilai kapasitansi kapasitor
dipengaruhi oleh temperatur, diantara berbagai jenis kapasitor yang telah
disebutkan di atas, jenis mica atau silver mica adalah yang paling tahan
terhadap perubahan suhu.
Nilai kapasitansi jenis kondensator
ini dapat diatur dengan tangan, bila pengaturan dapat dilakukan setiap saat
oleh operator (ada tombol pengatur) dinamakan Kapasitor Variabel (VARCO) dan
apabila pengaturan dilakukan dengan obeng dinamakan kapasitor trimmer.
Coil adalah suatu gulungan kawat di
atas suatu inti. Tergantung pada kebutuhan, yang banyak digunakan pada radio
adalah inti udara dan inti ferrite. Coil juga disebut inductor, nilai
induktansinya dinyatakan dalam besaran Henry (H).
Dalam pesawat radio, coil
digunakan :
1.Sebagai
kumparan redam
2.Sebagai
pengatur frekuensi
3.Sebagai
filter
4.Sebagai
alat kopel (penyambung)
Coil variabel adalah coil dengan
induktansi yang dapat diubah-ubah, perubahan dilakukan dengan memutar posisi
inti ferrite. Coil semacam ini banyak digunakan pada osilator agar frekuensi
dapat diaturatur, bentuk coil ini serupa dengan trafo IF.
Transformator adalah dua buah
kumparan yang dililitkan ada satu inti, inti bisa inti besi atau inti ferrite.
Ia dapat meneruskan arus listrik AC dan tidak dapat untuk digunakan pada DC.
Kumparan pertama disebut primer ialah kumparan yang menerima input, kumparan
kedua disebut sekunder ialah kumparan yang menghasilkan output. Dalam pesawat
radio, transformator digunakan:
1.Mengubah
tegangan listrik (disebut Power Trafo)
2.Sebagai
kopel
Kumparan primer dan sekunder dapat
digulung secara terpisah atau dapat juga digulung bersusun. Gulungan primer dan
sekundernya bisa berdiri sendiri-sendiri atau dapat menjadi satu ini disebut
autotrafo. Gulungan trafo diberikan TAP ditengah yang disebut disebut trafo
center tap.
Trafo kopel digunakan untuk
meneruskan listrik AC disertai perubahan impedansi. Kita ketahui bahwa gulungan
kawat pada suatu inti tertentu, bila jumlah gulungannya berbeda, cenderung akan
memberikan impedansi yang berbeda pula.
Seperti halnya pada power trafo,
primer dan sekunder dapat digulung secara terpisah atau dapat juga digulung
bersusun. Suatu trafo dengan tap bila gulungan sebelum tap dan sesudah tap
symetris disebut bifilar, bila diberi dua tap disebut trifilar.
Cara penggulungan trafo bifilar
dilakukan dengan menumpuk dua kawat dan digulung bersamasama, kemudian kedua
ujungnya dihubungkan kembali (disolder). Penyambungan dilakukan sedemikian
sehingga kedua gulungan sebelum dan sesudah tap mempunyai arah gulungan yang sama.
Demikian juga untuk trifilar, dilakukan dengan menumpuk tiga kawat.
Dalam pesawat radio, kristal banyak
digunakan pada pembangkit frekuensi tinggi (osilator) agar frekuensi osilator
dapat dipertahankan stabil, disamping frekuensi yang stabil, suatu osilator
kristal mempunyai bandwidth yang sangat sempit. Kristal yang dipakai dalam
pesawat radio kebanyakan adalah sekeping potongan kristal quartz. Frekuensi
resonansinya tergantung pada ketebalan kepingannya, misalnya untuk 7 MHz
ketebalannya sekitar 0.9 MM.
Seperti kita ketahui bersama bahwa
suatu kristal quartz dapat memberikan efek piezoelectric. Material
piezoelectric yang lain adalah Garam Rochelle atau nama kimianya Kalium Natrium
Tartrat, kristal semacam ini kebanyakan digunakan untuk microphone atau untuk
speaker headphone.
Untuk membuat kristal dengan
frekuensi yang tinggi (di atas 20 MHz) agak sulit membuat ketebalan yang
akurat. Biasanya untuk frekuensi tinggi digunakan kristal dengan frekuensi
dibawah, selanjutnya pada osilator diberikan filter sehingga menghasilkan
output harmonicnya. Kristal yang bekerja pada frekuensi sesuai ketebalan
kepingan kristal disebut kristal fundamental dan kristal yang bekerja 3 atau 5
kalinya disebut overtone.
Disamping penggunaannya sebagai
osilator, microphone dan speaker, kristal juga digunakan sebagai filter.
Kristal filter terdiri atas suatu rangkaian kristal berupa ladder filter atau
rangkaian lattice filter, kristal yang khusus dibuat untuk filter mempunyai
kaki tiga.
Untuk keperluan filter yang tidak
memerlukan bandwith sempit (bukan untuk SSB filter), digunakan ceramic filter.
Ceramic filter digunakan dalam radio untuk IF filter.
Ceramic filter sebenarnya juga punya
kemampuan sebagai osilator ataupun SSB filter, akan tetapi penulis tidak
menganjurkan untuk menggunakannya sebagai SSB filter oleh karena bandwidth yang
amat lebar, jauh melampaui bandwidth yang diperkenankan dalam radio regulation.
Reley adalah suatu switch yang
digerakkan secara elektris, dalam pesawat radio transceiver digunakan untuk
memindahmindah aliran listrik dari bagian receiver ke bagian transmitter dan
memindah-mindah antena dari receive ke transmit.
Berbagai jenis microphone dipakai
pada transceiver, akan tetapi yang banyak dipakai adalah dynamic mic dan
condensor mic atau electret condensor mic (ECM). Jenis microphone yang lain
lagi adalah carbon mic dan crystal mic.
Speaker pada radio digunakan untuk
mengubah getaran listrik yang berasal dari detector menjadi getaran suara.
Dalam speaker terdapat magnet dan suatu kumparan yang dapat bergerak bebas.
Kumparan tersebut dihubungkan dengan suatu membran audio. Bila kumparan dilalui
oleh arus AC audio, akan bergerak-gerak dan menggetarkan membran audio.
Untuk menghubungkan transmitter
dengan antena bisa digunakan twin lead atau coaxial cable, akan tetapi coaxial
cable lebih dikenal karena mudah menggarapnya dan terdapat banyak di pasaran.
Suatu parameter penting dari suatu coaxial cable adalah impedansinya, yang
dinyatakan dalam satuan OHM.
Dalam coaxial cable terdapat dua
konduktor, satu berada ditangah disebut inner dan yang satunya menyelubungi
konduktor yang ditengah tadi yang disebut outer, outer ini dihubungkan dengan
ground.
Coaxial cable yag banyak terdapat di
pasaran dikenal dengan nomor seri RG8/U dengan diameter luar 10.3 MM dan RG58A/U
dengan diamater luar 5 MM, masing-masing pempunyai impedansi 50 OHM. Komponen
Aktif Radio
Selanjutnya akan di perkenalkan
beberapa komponen aktif yang banyak digunakan di radio, komponen tersebut
umumnya merupakan komponen semikonduktor. Komponen disebut semiconductor karena
bahan utama untuk membuatnya adalah bahan semiconductor, ialah suatu bahan yang
dapat bersifat konductor akan tetapi dapat pula bersifat isolator.
Dengan perkembangan di bidang ilmu
bahan (material science) yang pesat sehingga diketemukannya bahan-bahan
semiconductor seperti silicon, germanium dan sebagainya serta pengetahuan
tentang sifat-sifatnya, memberikan era baru bagi perkembangan peralatan
komunikasi radio.
Teknologi radio dengan tabung-tabung
elektron, sedikit demi sedikit ditinggalkan dan digantikan dengan komponen
semiconductor yang kecil, ringan dan lebih hemat energi. Material science
berkembang terus dengan pesat dan komponen elektronik menjadi makin kecil
dengan kemampuan yang makin besar.
Perkembangan teknologi material
seperti sekarang ini yang terintegrasi dengan perkembangan teknologi peroketan
memberi peluang melajunya perkembangan di bidang satelit. Satelit dapat memuat
berbagai peralatan elektroinik yang canggihcanggih dengan sumber daya dari
solar cell yang bobotnya tidak terlalu besar.
Dioda adalah komponen semiconductor
yang paling sederhana, ia terdiri atas dua (2) elektroda yaitu katoda dan
anoda.
Ujung badan dioda biasanya diberi
bertanda, berupa gelang atau berupa titik, yang menandakan letak katoda.
Dioda hanya bisa dialiri arus DC
searah saja, pada arah sebaliknya arus DC tidak akan mengalir. Apabila dioda
silicon dialiri arus AC ialah arus listrik dari PLN, maka yang mengalir hanya
satu arah saja sehingga arus output dioda berupa arus DC.
Bila anoda diberi potensial positif
dan katoda negatif, dikatakan dioda diberi forward bias dan bila sebaliknya,
dikatakan dioda diberi reverse bias. Pada forward bias, perbedaan voltage
antara katoda dan anoda disebut threshold voltage atau knee voltage. Besar
voltage ini tergantung dari jenis diodanya, bisa 0.2V, 0.6V dan sebagainya.
Bila dioda diberi reverse bias (yang
beda voltagenya tergantung dari tegangan catu) tegangan tersebut disebut
tegangan terbalik. Tegangan terbalik ini tidak boleh melampaui harga tertentu,
harga ini disebut breakdown voltage, misalnya dioda type 1N4001 sebasar 50V.
Dioda jenis germanium misalnya type
1N4148 atau 1N60 bila diberikan forward bias dapat meneruskan getaran frekuensi
radio dan bila forward bias dihilangkan, akan memblok getaran frekuensi radio
tersebut. Adanya sifat ini, dioda jenis tersebut digunakan untuk switch.
Dioda Zener adalah suatu dioda yang
mempunyai sifat bahwa tegangan terbaliknya sangat stabil, tegangan ini
dinamakan tegangan zener. Di atas tegangan zener, dioda ini akan menghantar
listrik ke dua arah. Dioda ini digunakan sebagai voltage stabilizer atau
voltage regulator. Bentuk dioda ini seperti dioda biasa, perbedaan hanya dapat
dilihat dari type yang tertulis pada bodynya dan zener voltage dilihat pada
vademicum.
Suatu jenis dioda yang lain adalah
Light Emiting Diode (LED) yang dapat mengeluarkan cahaya bila diberikan forward
bias. Dioda jenis ini banyak digunakan sebagai indikator dan display. Misalnya
dapat digunakan untuk seven segmen (display angka).
Dioda foto mempunyai sifat lain
lagi, yang berkebalikan dengan LED ialah akan menghasilkan arus listrik bila
terkena cahaya. Besarnya arus listrik tergantung dari besarnya cahaya yang
masuk.
Dioda Kapasitansi Variabel yang
disebut juga dioda varicap atau dioda varactor. Sifat dioda ini ialah bila
dipasangkan menurut arah terbalik akan berperan sebagai kondensator.
Kapasitansinya tergantung pada tegangan yang masuk. Dioda jenis ini banyak
digunakan pada modulator FM dan juga pada VCO suatu PLL (Phase Lock Loop).
Untuk membuat penyearah pada power
supply, di pasaran banyak terjual dioda bridge. Dioda ini adalah dioda silicon
yang dirangkai menjadi suatu bridge dan dikemas menjadi satu kesatuan komponen.
Di pasaran terjual berbagai bentuk dioda bridge dengan berbagai macam
kapasitasnya. Ukuran dioda bridge yang utama adalah voltage dan ampere
maksimumnya.
Banyak sekali penggunaan dioda dan
secara umum dioda dapat digunakan antara lain untuk:
1.Pengaman
2.Penyearah
3.Voltage
regulator
4.Modulator
5.Pengendali
frekuensi
6.Indikator
7.Switch
Pada prinsipnya thyristor atau
disebut juga dengan istilah SCR (Silicon Controlled Rectifier) adalah suatu
dioda yang dapat menghantar bila diberikan arus gerbang (arus kemudi). Arus
gerbang ini hanya diberikan sekejap saja sudah cukup dan thyristor akan terus
menghantar walaupun arus gerbang sudah tidak ada. Ini berbeda dengan transistor
yang harus diberi arus basis terus menerus.
Triac adalah thyristor yang bekerja
untuk AC sedangkan diac akan menahan arus kearah dua belah fihak, tetapi
setelah tegangan melampaui suatu harga tertentu, ia akan menghantar secara
penuh.
Komponen semiconductor selanjutnya
adalah transistor, komponen ini boleh dikata termasuk komponen yang susunannya
sederhana bila dibandingkan dengan Integrated Circuit.
Pada prinsipnya, suatu transistor
terdiri atas dua buah dioda yang disatukan. Agar transistor dapat bekerja,
kepada kakikakinya harus diberikan tegangan, tegangan ini dinamakan bias
voltage. Basisemitor diberikan forward voltage, sedangkan basiskolektor
diberikan reverse voltage. Sifat transistor adalah bahwa antara kolektor dan
emitor akan ada arus (transistor akan menghantar) bila ada arus basis. Makin
besar arus basis makin besar penghatarannya.
Berbagai bentuk transistor yang
terjual di pasaran, bahan selubung kemasannya juga ada berbagai macam misalnya
selubung logam, keramik dan ada yang berselubung polyester. Transistor pada
umumnya mempunyai tiga kaki, kaki pertama disebut basis, kaki berikutnya
dinamakan kolektor dan kaki yang ketiga disebut emitor.
Suatu arus listrik yang kecil pada
basis akan menimbulkan arus yang jauh lebih besar diantara kolektor dan
emitornya, maka dari itu transistor digunakan untuk memperkuat arus
(amplifier).
Terdapat dua jenis transistor ialah
jenis NPN dan jenis PNP. Pada transistor jenis NPN tegangan basis dan
kolektornya positif terhadap emitor, sedangkan pada transistor PNP tegangan
basis dan kolektornya negatif terhadap tegangan emitor.
Transistor dapat dipergunakan antara
lain untuk:
1.Sebagai
penguat arus, tegangan dan daya (AC dan DC)
2.Sebagai
penyearah
3.Sebagai
mixer
4.Sebagai
osilator
5.Sebagai
switch
Uni Junktion Transistor (UJT) adalah
transistor yang mempunyai satu kaki emitor dan dua basis. Kegunaan transistor
ini adalah terutama untuk switch elektronis. Ada Dua jenis UJT ialah UJT Kanal N
dan UJT Kanal P.
Field Effect Transistor (FET) adalah
suatu jenis transistor khusus. Tidak seperti transistor biasa, yang akan
menghantar bila diberi arus di basis, transistor jenis FET akan menghantar bila
diberikan tegangan (jadi bukan arus). Kaki-kakinya diberi nama Gate (G), Drain
(D) dan Source (S).
Beberapa Kelebihan FET dibandingkan
dengan transistor biasa ialah antara lain penguatannya yang besar, serta desah
yang rendah. Karena harga FET yang lebih tinggi dari transistor, maka hanya
digunakan pada bagianbagian yang memang memerlukan. Ujud fisik FET ada
berbagai macam yang mirip dengan transistor.
Seperti halnya transistor, ada dua
jenis FET yaitu Kanal N dan Kanal P. Kecuali itu terdapat beberapa macam FET
ialah Junktion FET (JFET) dan Metal Oxide Semiconductor FET (MOSFET).
Metal Oxide Semiconductor FET
(MOSFET) adalah suatu jenis FET yang mempunyai satu Drain, satu Source dan satu
atau dua Gate. MOSFET mempunyai input impedance yang sangat tinggi. Mengingat
harga yang cukup tinggi, maka MOSFET hanya digunakan pada bagian bagian yang
benarbenar memerlukannya. Penggunaannya misalnya sebagai RF amplifier pada
receiver untuk memperoleh amplifikasi yang tinggi dengan desah yang rendah.
Dalam pengemasan dan perakitan
dengan menggunakan MOSFET perlu diperhatiakan bahwa komponen ini tidak tahan
terhadap elektrostatik, mengemasnya menggunakan kertas timah, pematriannya
menggunakan jenis solder yang khusus untuk pematrian MOSFET.
Seperti halnya pada FET, terdapat
dua macam MOSFET ialah Kanal P dan Kanal N.
Integrated Circuit (IC) sebenarnya
adalah suatu rangkaian elektronik yang dikemas menjadi satu kemasan yang kecil.
Beberapa rangkaian yang besar dapat diintegrasikan menjadi satu dan dikemas
dalam kemasan yang kecil. Suatu IC yang kecil dapat memuat ratusan bahkan
ribuan komponen.
Bentuk IC bisa bermacam-macam, ada
yang berkaki 3 misalnya LM7805, ada yang seperti transistor dengan kaki banyak
misalnya LM741.
Bentuk IC ada juga yang menyerupai
sisir (single in line), bentuk lain adalah segi empat dengan kaki-kaki berada
pada ke empat sisinya, akan tetapi kebanyakan IC berbentuk dual in line (DIL).
IC yang berbentuk bulat dan dual in
line, kaki-kakinya diberi bernomor urut dengan urutan sesuai arah jarum jam,
kaki nomor SATU diberikan bertanda titik atau takikan.
Setiap IC ditandai dengan nomor
type, nomor ini biasanya menunjukkan jenis IC, jadi bila nomornya sama maka IC
tersebut sama fungsinya. Kode lain menunjukkan pabrik pembuatnya, misalnya
operational amplifier type 741 dapat muncul dengan tanda uA741, LM741, MC741,
RM741 SN72741 dan sebagainya.
Suatu kelompok IC disebut IC linear,
antara lain IC regulator, Operational Amplfier, audio amplifier dan sebagainya.
Sedangkan kelompok IC lain disebut IC digital misalnya NAND, NOR, OR, AND EXOR,
BCD to seven segment decoder dan sebagainya.
Jenis IC yang sekarang berkembang
dan banyak digunakan adalah Transistor-Transistor Logic (TTL) dan
Complimentary Metal Oxide Semiconductor (CMOS).
Jenis CMOS banyak terdapat di
pasaran ialah keluarga 4000, misalnya 4049, 4050 dan sebagainya. Jenis TTL
ditandai dengan nomor awal 54 atau 74. Prefix 54 menandakan persyaratan militer
ialah mampu bekerja dari suhu 54 sampai 125C. Sedangkan prefix 74 menandakan
persyaratan komersial ialah mampu bekerja pada suhu 0 sampai 70C.
Penomoran TTL dilakukan dengan 2, 3
atau 4 digit angka mengikuti prefixnya, misalnya 7400, 74192 dan sebagainya.
Huruf yang berada diantara prefix dan suffix menandakan subfamilynya. Misalnya
AS (Advance Schottkey), ALS (Advance Low Power Schottkey), H (High Speed), L
(Low Speed), LS (Low Power Schottkey) dan S (Schottkey).
Apabila dibandingkan rangkaian
dengan menggunakan transistor dengan rangkaian menggunakan IC, cenderung
penggunaan IC lebih praktis dan biayanya relatif ebih ringan.
Pada saat ini sudah berkembang
banyak sekali jenis IC, jenisnya sampai ratusan sehingga tidak mungkin
dibicarakan secara umum. Untuk menggunakan IC kita harus mempunyai vademicum IC
yang diterbitkan oleh pabrik-pabrik pembuatnya. Setiap jenis IC mempunyai
penjelasan sendiri-sendiri mengenai sifatnya dan cara penggunaannya.
Apabila kita membuka lembaran
vademicum IC, kita akan melihat berbagai symbol IC logic. Arti symbol-symbol
ini akan kita pelajari bila sudah mulai eksperimen dengan IC digital.
Dengan mempelajari rangkaian suatu IC, yang
terdiri atas begitu banyak komponen, maka dapat kita bayangkan bahwa piranti
tersebut praktis tidak mungkin lagi dirangkai dengan menggunakan tabung-tabung
elektron.
No comments:
Post a Comment